Nostalgia Keributan yang Sering Terjadi Karena Uang Kas Kelas Zaman Sekolah. Ada yang Ingat?


Budaya gotong royong atau kontribusi yang banyak dipertahankan oleh masyarakat Indonesia saat ini tampaknya sudah ada sejak zaman dahulu dan bisa Anda rasakan saat masih di bangku sekolah. Tujuan dari joint venture itu sendiri biasanya bermacam-macam, ada yang untuk hal-hal penting dan mendesak, ada juga untuk tujuan kehati-hatian sebagai sarana kontingen. Nah, berbicara tentang budaya berbagi atau biaya sekolah, tentunya kita semua sudah tidak asing lagi dengan fenomena uang kelas pada masa itu.

Dari SD hingga SMA, banyak siswa Indonesia dari zaman dahulu hingga sekarang yang terus mempertahankan kebiasaan ini. Uniknya, hanya gara-gara kegiatan yang satu ini, kami dulu sangat ribut, sesak, hingga acuh tak acuh setelah lulus. Bagaimana Anda bisa melakukannya, ya? Pernahkah Anda merasakannya sebelumnya?

1. Menjadi bendahara yang hebat bukanlah hal yang mudah, apalagi jika di dalam kelas banyak sekali orang yang tidak setia.

meme bendahara keren / Kredit: Me.me via me.me

Dulu, anak-anak lain sering menggoda bendahara kelas karena dianggap pekerjaan mudah. Bagaimanapun, mereka hanya seharusnya membawa uang, mengumpulkan uang, dan berbelanja untuk kebutuhan kelas. Meski menjadi bendahara kelas sangat sulit, apalagi jika anak-anak di kelas yang sama cenderung sangat pendendam. Belum lagi kami diminta untuk membayar biaya mingguan ketika dipanggil dengan nama untuk melengkapi daftar fotokopi pelajaran, tidak lagi.

2. Selalu ada saat ketika salah satu anak menjadi defensif dengan bolos sekolah hanya karena dia tidak membayar tunai. Ini seperti SPP

Kelas Bendahara Realitas / Kredit: Me.me via me.me

Hampir semua orang sepertinya setuju bahwa bendahara biasanya dipegang oleh seorang anak, yang biasanya menakutkan dan keras. Terutama ketika Anda berurusan dengan anak-anak lain yang sangat lambat ketika mereka sedang ditagih untuk biaya sekolah sampai-sampai mereka bolos sekolah sehingga mereka tidak membayar tunai. Jangan jadi debt collector tepuk, untuk penagihan utang bahkan mungkin lebih kejam dari mereka.

Baca juga:   Lagi Ngetren Ugly Cake Prank di TikTok, ini 12 Potret Kue Jelek yang Bikin Ngakak

3. Lagi pula, terkadang membingungkan, Anda membayar dengan rajin, Anda takut tidak akan menggunakannya, satu giliran delay, seolah-olah hantu mengejar Anda!

Kekejaman bendahara kelas / Foto: Me.me via me.me

Soal uang di kelas usia sekolah seringkali sangat membingungkan dan dilematis. Rajin membayar, takut uangnya menumpuk, tidak terpakai, dan akhirnya diambil sendiri oleh bendahara. Sementara itu, begitu Anda tidak membayar atau menunggak pembayaran, mereka akan segera mulai mencari Anda, di mana pun Anda berada. Sepertinya kita akan turun ke lubang tikus, kamu akan dikejar juga! ️

4. Tapi terkadang itu menjadi alasan untuk menakut-nakuti orang tuaku agar aku bisa mendapatkan lebih banyak uang saku~

Menderita semua kelas / Kredit: Me.me via me.me

Untuk anak-anak nakal yang penuh dengan pikiran licik, tugas menjadwalkan biaya untuk mengisi kelas ini dengan uang selalu dapat digunakan sebagai alasan untuk membuat ibu mereka memiliki uang saku lebih dari biasanya. Mulai dari alasan membuat fotokopi satu kelas, membeli LKS, keinginan mengerjakan tugas bersama, belajar di luar kelas, dan lain sebagainya. Memang tidak ada moralitas untuk hobi mengolok-olok ibu sendiri, tapi nyatanya juga demikian. ️

Sayangnya, kampus tidak lagi memiliki acara wisuda yang selalu menimbulkan kegaduhan dan kehebohan. Kalaupun ada, tentu saja tidak sekeras di masa-masa sekolah dulu. Tidak dapat disangkal bahwa kenangan masa sekolah memang menjadi salah satu kenangan sepanjang hidup kita yang tidak akan pernah terlupakan selamanya.




https://projectchapman3d.com