5 Tugas “Berat” Anak SD dari Gurunya. Sepele sih, tapi Tegangnya Kayak Menjalankan Misi Negara!
Anak-anak usia sekolah dasar paling takut dengan tugas ini. Jika ada pekerjaan rumah, dia selalu meminta bantuan ibunya untuk mengerjakannya. Awalnya ibunya menyuruhnya melakukannya sendiri, perannya hanya sebagai korektor. Namun di tengah jalan, anaknya merasa pusing dan terlalu malas untuk menyelesaikannya. Akhirnya ibu itu selesai.
Anak SD benar-benar mandiri jika diberikan tugas di sekolah. Terutama tugas-tugas yang tidak berhubungan dengan topik. Guru memberinya tugas khusus. Tugas yang bikin anak SD luar biasa stres. Apakah Anda ingat apa tugas-tugas itu? Jika Anda lupa sedikit Hiburan Hippie membantu Anda mengingat tugas. Inilah 5 di antaranya.
1. Mencatat teman-temannya yang menyontek saat guru sedang rapat. Tugas yang rentan membuat persahabatan rapuh
Buat catatan tentang teman yang menyontek. | Credit: beritabojonegoro via beritabojonegoro.com
Anda yang pernah menjabat sebagai presiden kelas seharusnya sudah familiar dengan tugas ini. Ketika seorang guru tidak dapat hadir atau hadir di pertemuan, dia menginstruksikan ketua kelas untuk menjaga suasana yang menyenangkan di kelas. Pertama, dia memberi tugas. Kemudian ketua kelas dipanggil dan disuruh menuliskan semua orang yang menyontek. Catatan tersebut akan diproses pada pertemuan berikutnya. Mereka yang terdaftar akan dihukum.
2. Mengambil kapur juga merupakan tugas khusus yang diberikan guru kepada siswa. Tidak setiap siswa mendapatkan kepercayaan ini.

Kapur | kredit: bekawan96 via bekawan96.blogspot.com
Diatas sana papan putih, semua kegiatan pedagogis dan pendidikan didasarkan pada kapur. Ketika kapur habis, guru harus menyuruh salah satu siswa untuk membawanya ke ruang guru. Tugas ini sebenarnya terlihat sepele, tetapi bagi siswa yang lebih muda cukup membuat stres. Karena suasana di ruang staf dulunya mengintimidasi. Ya benar?
3. Ketika siswa yang lebih muda dipercaya untuk memimpin upacara, mereka tidak tidur nyenyak di malam hari, mereka selalu tegang!

Tuan rumah upacara | kredit: schoolunggulsakti.wordpress via schoolunggulsakti.wordpress.com
Tidak semua siswa mampu menjadi pemimpin upacara. Hanya yang kuat yang berani melakukan ini. Bahkan mereka yang telah terpilih pun sebenarnya masih merasakan ketegangan dalam diri mereka. Ketegangan itu tidak berhenti dari pertemuan pertama. Ada perasaan kalau sudah malam, dia tidak bisa tidur nyenyak, karena memikirkan bagaimana upacara besok. Hadi. Meskipun itu latihan, lol. -_-
4. Belum lagi mereka memimpin upacara, banyak orang menolak untuk membawa konsep panchashila ketika ditanya

Bawa Proyek Pancasila | kredit: (Youtube/Budisty) melalui www.youtube.com
Tugas sepele hanya membawa seteguk panchashila sebenarnya membuat siswa yang lebih muda juga gugup. Saat ditanya, banyak yang menolak dan menunjuk satu sama lain sebagai teman. Jika bukan karena paksaan, tidak ada yang mau menjadi sukarelawan untuk misi ini. Meskipun mereka hanya berdiri, memegang draft dan tetap memberikannya kepada pengawas upacara ketika diinstruksikan.
5. Siswa yang lebih muda juga sangat menghindari posisi guru kelas. Tanggung jawab yang menakutkan

Ketua kelas | kredit: sdn7kampungdalem.wordpress via sdn7kampungdalem.wordpress.com
Ketua kelas adalah jabatan yang mulia bagi siswa. Siapapun yang berani mengambil posisi ini akan terlihat keren. Mungkin karena tidak ada yang berani lari kali ini, eh! Beginilah siswa SMP saat terpilih menjadi ketua kelas, dia bungkam saat diminta mencalonkan calon. Hanya ingin ketika guru diangkat. Hal ini tidak lepas dari bayang-bayang tanggung jawab yang besar. Sebenarnya, itulah yang sebenarnya. Kebanyakan memimpin doa di awal dan akhir pelajaran.
Ini adalah tugas-tugas yang tidak terkait dengan mata pelajaran yang sering menyebabkan stres pada siswa yang lebih muda. Sering meminta bantuan ibu memaksa mereka untuk melakukan hal-hal lain. Harus dipaksa dulu. Jika Anda mengingat momen ini, itu bisa membuat Anda tertawa. Sungguh lucu karena diberi tugas sepele seperti itu, aku sudah gugup. Rasanya seperti Anda menjalankan misi nasional.