7 Tipe Penumpang Bus yang Akan Kamu Temui saat Naik Bus AKAP. Sering Ketemu yang Mana?


Bus AKAP yang juga dikenal dengan istilah antarkota-antardaerah adalah bus yang melayani trayek antarkota dari satu kota ke kota lain dalam provinsi yang berbeda (ya namanya cukup maklum). Bus ini telah menjadi semacam tempat percampuran budaya dan pertemuan banyak orang. Anda dapat menemukan begitu banyak orang mengemudi dan menggunakan moda transportasi murah dan ekonomis ini.

Dengan banyaknya hal yang bisa diamati di dunia ini, apakah SoHip pernah mengamati perilaku penumpang bus AKAP? Karena pengguna yang berbeda, tentu saja ada banyak perilaku manusia yang sebenarnya dapat Anda amati. Daftar kecil ini mungkin tidak mencakup semuanya, namun bagi Anda yang belum terbiasa menggunakan bus AKAP, berikut sedikit cerita yang mungkin juga dirasakan SoHip yang merupakan pelanggan tetap bus AKAP.

Bus tipe penumpang | Foto Pixabay

1. Penumpang resah, baru pertama kali naik bus antar kota, kabarin aja

Nah, namanya juga pengalaman pertama ya, perasaan cemas harus ada di benak para penumpang ini. Biasanya penumpang ini sering bertanya: “Di mana Anda berakhir di daerah ini?” Mengapa Anda bertanya? Percayalah, tersesat dan ketinggalan tujuan Anda membingungkan dan menakutkan bagi orang-orang yang baru pertama kali naik bus, terutama jika Anda sendirian.

2. Penumpang lancar, yaitu orang yang biasanya begadang, yaitu tidak bisa begadang dalam perjalanan, entah lelah atau sudah terbiasa.

Meski terkesan tidak mengkhawatirkan, tak jarang beberapa penumpang tertidur dalam mode non-silent, ia memang mendengkur, kalau begitu bersabarlah. Ini adalah orang-orang yang biasanya penumpang bus reguler dan memiliki “jam alarm alami” yang akan membangunkan mereka ketika mereka sudah dekat dengan tujuan mereka. Lihat, coba, biasanya orang bangun lalu turun

Baca juga:   Nggak Cuma Perkara Putus Cinta Karena Cinlok, ini 5 Permasalahan yang Kerap Terjadi Saat KKN

3. Penumpang piknik yang duduk di sebelah penumpang ini akan menghemat banyak makan siang dan uang, tetapi ada risiko tersembunyi bagi penumpang ini.

Ini adalah penumpang gourmet, mereka akan membawa banyak makanan di jalan. Jika mereka tidak membawa bekal, biasanya mereka membeli dari pedagang keliling yang naik bus. Penumpang ini biasanya akan sangat ramah jika kostum Anda terlihat seperti anak kos yang ingin pulang karena kehabisan uang. Tapi kalau penumpang ini bawa anak kecil apalagi yang aktif, hati-hati, kemungkinan 50% anak kena “jackpot” karena lari dan kenyang, hehehe

4. Penumpang berbau seperti minyak angin, meskipun tidak semua orang menyukai baunya, tetapi tidak semua orang sangat dingin, jadi kompromilah

Ini ujian terberat bagi kalian yang belum terbiasa, bau menyengat minyak angin yang bertiup di bus AC adalah salah satu ujian yang harus kalian hadapi, belum lagi jika ada beberapa orang yang menggunakan angin berbeda. . minyak, ah, kombinasi yang bagus! Mereka biasanya wanita dan pria berusia 50-an ke atas, jadi cobalah untuk memahami kondisi fisik mereka, yang mencegah mereka berada di bus ber-AC terlalu lama. Belajarlah untuk berkompromi.

5. Penumpang yang akan menelusuri nenek moyangnya dari cicit hingga cicit. Kunci penyelesaian masalah ini hanya dua, sabar dan “iya pak/bu”, karir tersenyum

Dimulai dengan pertanyaan “Mau kemana, Pak/Bu? Kerja?” maka Anda akan masuk ke dalam percakapan tanpa akhir. Penumpang ini biasanya akan memberikan rincian keadaan keluarga mereka bahkan silsilah mereka sebagai bahan percakapan untuk mengisi waktu perjalanan, apakah Anda tertarik atau tidak. Penumpang seperti itu biasanya menengah- laki-laki tua, mereka paman, tapi ibu? Ganti topik dengan gosip dan keluhan tentang anak-anak yang tidak patuh pada orang tua, hehehehe.

Baca juga:   9 Hal yang Paling Ditakutkan Anak 90-an Saat Kecil. Sekarang Masih pada Takut Nggak nih?

6. Penumpang Cerobong, apakah mereka kuat atau siap untuk terkena penyakit pernapasan, Anda akan menemukan orang ini di belakang bus.

Ada area merokok di belakang beberapa bus di Indonesia, tetapi untuk beberapa alasan, ada orang yang merasa betah duduk di area ini. Padahal kawasan ini minim AC, banyak asap, sempit dan cukup panas di siang hari. Mungkin orang-orang ini sangat menyukai rokok dan tidak takut terkena penyakit saluran pernapasan, sehingga mereka rela duduk berjam-jam di area merokok bus, nah ini dia pilihannya kan.

7. Penumpang yang lelah berdiri. Kenyataan memang kejam, tapi kalimat “masih kosong disini” malah lebih kejam, meski busnya penuh

Penumpang seperti itu bisa ditemukan di bus AKAP yang rutenya tidak terlalu jauh, seperti Jakarta-Serang atau Jakarta-Garut. Lagi pula, penumpang ini bisa duduk jika ada yang turun di tengah jalan, tapi kalau bukan dia? Siap-siap berdiri berjam-jam dengan kaki kaku dan wajah marah, apalagi kalau macet, hahahaha. Mengingat bus di Indonesia masih mementingkan keuntungan, bukan kapasitas bus, maka tidak heran jika masih ada orang yang tertelan kalimat “ini mas, masih kosong”. Tidak salah, itu kosong untuk mereka yang berdiri, bukan untuk mereka yang duduk.

Beda orang naik bus, setiap orang pasti punya pengalaman dan pendapat masing-masing tentang penumpang lain di bus. Jadi yang mana yang kamu temui? Atau kamu punya pengamatan lain?




https://projectchapman3d.com