7 Rekomendasi Film Animasi Terbaik Selain Disney
Kebanyakan orang setuju bahwa Walt Disney adalah raja animasi. Meski banyak film mereka yang populer, anggapan ini sebenarnya tidak berlebihan. Namun jika ingin sedikit berbicara tentang kehebatan Disney, tentunya ada studio animasi lain yang tak kalah bagusnya. Di Jepang misalnya, ada Studio Ghibli yang bahkan diakui sebagai yang terbaik dari Disney dalam produksi animasi klasiknya.
Tentu saja penilaian baik atau buruk, dan baik atau tidak baik itu soal selera. Dan selera masing-masing penikmat jelas tidak akan sama. Namun setidaknya, ada beberapa hal yang bisa menjadi pedoman utama dalam menilai sebuah film yang asyik untuk ditonton. Yaitu performa teknis, cerita dan karakter yang menarik, keindahan visual.
Berikutnya Hiburan Hippie juga mau merekomendasikan 7 film animasi terbaik selain produk Disney yang bisa kamu tonton untuk pilihanmu.
1. Penyihir (1977)
Sebagai seorang animator, Ralph Bakshi agak kontroversial karena karyanya berorientasi pada orang dewasa. Fritz the Raccoon and the Cat adalah fitur animasi pertamanya yang menerima peringkat Dewasa. Namun terlepas dari kontroversinya, Bakshi adalah pendongeng ulung sekaligus animator unik dengan teknik rotoscoping-nya.
Salah satu film animasi terbaiknya disebut Penyihir, yang menceritakan kisah dua bersaudara, masing-masing mewakili kejahatan dan kebaikan, berlatar jutaan tahun setelah dunia dihancurkan dan umat manusia diubah menjadi monster. Menurutnya, yang tersembunyi dalam film ini adalah pesan pembentukan Israel pasca Holocaust dengan latar belakang kebangkitan fasisme. beuh, berat!
2. Rahasia NIMH (1982)
Masih terkait dengan raja animasi, The Secret of NIMH adalah kreasi dari Don Bluth, Gary Goldman dan 14 animator lainnya yang meninggalkan Disney untuk membentuk studio animasi mereka sendiri.
Diadaptasi dari buku berjudul “Mrs. Frisbee and the NIMH Rats”, film ini umumnya lebih gelap dari kebanyakan karya Disney pada masa itu, bercerita tentang pemusnahan massal, obat-obatan, predasi, pneumonia mematikan, kematian dan sihir.
Film 1982 juga memenangkan Penghargaan Saturnus untuk Fitur Animasi Terbaik.
3. Unicorn Terakhir (1982)
The Last Unicorn adalah film yang diproduksi oleh Ranking/Bass Productions, yang merupakan salah satu pelopor animasi di awal tahun 80-an. Diduga, film ini hanya sedikit orang yang menontonnya pada masanya, karena dirilis dalam bentuk kaset video edisi terbatas. Apalagi film ini sering disebut film anak-anak.
Padahal menurut plotnya, film ini justru lebih cocok ditonton oleh orang dewasa daripada oleh anak-anak yang hanya akan ketakutan. Film ini bercerita tentang unicorn terakhir yang mencari nasib unicorn lain di belahan dunia lain, namun kemudian berujung pada petualangan yang berbahaya.
4. Saat Angin Berhembus (1986)
https://www.youtube.com/watch?v=4h1lRqUBuSI
Film animasi tidak hanya tentang anak-anak. Meski begitu, pembahasan perang nuklir juga jarang. Film yang disutradarai oleh Jimmy T. Murakami ini adalah salah satunya. Film yang diadaptasi dari novel grafis berjudul sama ini dibuat menggunakan dua teknik animasi yang berbeda.
Semua karakter dalam “When the Wind Blows” digambar dengan tangan, sedangkan sisanya dibuat dari objek nyata yang dianimasikan menggunakan teknik stop motion. Penampilan unik ini membuat film ini menarik untuk ditonton meskipun alur ceritanya membahas tentang ketakutan masyarakat terhadap perang nuklir di tahun 80-an.
5 Makam Kunang-kunang (1988)
Jadi ini adalah film Studio Ghibli yang disutradarai oleh Isao Takahata. Jika Anda melihat studio ini di Google, maka semua filmnya hampir berada di peringkat teratas untuk animasi terbaik. Sejak film Sky Castle pertama, mereka mendapat pengakuan.
Namun dari sekian banyak karya hebat Ghibli, Grave of the Fireflies bisa disebut sebagai film animasi terbaik sepanjang masa, sekaligus film paling menyedihkan untuk ditonton.
Film ini bercerita tentang seorang anak laki-laki dan adik perempuannya yang selamat dari pengeboman Tokyo selama Perang Dunia II dan kemudian terus hidup sebagai yatim piatu di negara yang dilanda perang. Untuk pengalaman visual yang dihadirkan oleh Takahaka, sebaiknya tonton saja sendiri. Dijamin terkagum-kagum!
6 Raksasa Besi (1999)
Jika Anda mengukur kualitas film berdasarkan box office, Iron Giant mungkin menjadi yang pertama. Namun jika menyimak ceritanya, mungkin kita bisa mengesampingkan kegagalan box office film ini.
Film besutan Warner Bros ini bercerita tentang seorang anak laki-laki yang berteman dengan sejenis robot raksasa dari luar angkasa. Hubungan mereka sangat dekat sehingga seorang agen pemerintah bertekad untuk menghancurkan robot tersebut, memaksa bocah itu untuk menyelamatkannya.
7. Kembar tiga dari Belleville (2003)
Triplets of Belleville adalah film animasi yang unik. Sementara kebanyakan film hanya menggunakan musik sebagai soundtrack, seperti kebanyakan film Disney, film animasi Prancis ini menggunakan musik sebagai alat bercerita.
Meski masih memiliki sedikit potongan dialog, musik dalam film ini berperan dominan dalam menyampaikan cerita yang berkisah tentang seorang wanita tua yang menjalankan misi menyelamatkan cucunya dari mafia. Film animasi dengan sentuhan komedi ini mendapatkan penghargaan di Academy Award untuk Best Animated Feature.
8. Persepolis (2007)
Persepolis merupakan adaptasi dari novel grafis berjudul sama karya Marjane Satrapi, yang juga menyutradarai film tersebut. Seperti bukunya yang merupakan otobiografi pengarangnya, film “Persepolis” banyak bercerita tentang kehidupan Satrapi yang besar di Iran dengan latar belakang revolusi Iran.
Film ini dengan baik menggambarkan kehidupan seorang wanita di negara fundamentalis, menampilkan gambar hitam putih dari setiap peristiwa masa lalu, dan warna-warna cerah saat ini sebagai bukti bahwa Sartrapi bangga dengan wanita Irannya.
Itulah rekomendasi 7 film animasi terbaik di luar Disney yang keren dari segi performa, karakter, cerita, dan visual yang ditampilkan. Apakah Anda sudah menonton sesuatu? Nah, karena rekomendasi ini pasti subjektif, yuk share film animasi non Disney favorit kamu.