Masih Ingat Momen Praktik Masak Zaman SD & SMP? Pasti Kenangan Konyol ini Masih Membekas dong~
Berbicara tentang SD dan SMP tentunya sangat berbeda dengan siswa SMA apalagi mahasiswa. Banyak hal, termasuk program-program kecil, yang hanya bisa dirasakan di era itu. Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika kami memiliki program memasak dengan satu kelas. Biasanya momen ini diadakan setelah penataran, menjelang hari raya, dan mungkin saat hari raya umat Islam yaitu Idul Adha.
Tak hanya memasak, agenda ini biasanya juga berupa lomba antar kelas. Juri tentunya dari guru, entah bisa masak atau tidak, yang utama jadi juri. Di sinilah momen-momen lucu, cerah, dan berkesan terjadi. Anda pasti pernah merasakan beberapa hal di bawah ini
1. Tingkat kerjasama dapat dilihat dari apa yang mereka bawa. Biasanya yang bawa piring dan sendok saja paling malas.
SD/Kredit: SD Yosef
Untuk mengetahui tingkat loyalitas dan kemauan bekerja sama dengan teman satu geng biasanya sangat jelas dari yang satu ini. Lihat saja ini, hampir semua orang yang malas membawa peralatan dapur yang berat seperti kompor, wajan, tempat nasi dan sejenisnya bisa dipastikan orang ini yang paling malas. Apalagi kalau hanya membawa piring dan sendok, tidak apa-apa, dia memang pantas dikucilkan. Di lain waktu, kepalanya sakit karena memasak, dan dia hanya ingin menerima kenyataan bahwa perbuatannya sudah selesai?! 🙁
2. Suka ganggu, masak udah susah, gurunya makan dulu. Alasannya adalah untuk memberi nilai. Halo!

Asyiknya waktu itu / Foto: Rumahzakat
Bagi yang rajin berjiwa besar dan memang berniat untuk membuat acara memasak ini tentunya hal yang paling menyebalkan adalah ketika gurunya paling banyak. buru-buru ketika datang ke mencicipi makanan. Alasannya klasik banget, katanya untuk prosedur penilaian dan perbandingan dengan masakan kelas lainnya. Meski seringkali kami sendiri bahkan tidak mencoba masakan yang kami masak dengan susah payah.
Menurut saya ini adalah pelajaran pertama bagi siswa yang lebih muda agar kita mengerti bagaimana rasanya marah, kesal dan kecewa dengan orang lain. Hitung-hitung latihan patah hati dulu ya~
3. Agar terlihat normal, ibu saya akan membawa makanan yang sudah dimasak ke sekolah hanya untuk pamer. Praktis!

Sebelum sekolah pamer saja / Foto: Lampion
Nah, ini biasanya dilakukan oleh teman-teman yang licik dan banyak akal. Kelompok yang lain masih mencoba memasak ini dan itu, mendekorasi dengan susah payah, hingga harus berkali-kali disupervisi oleh wali kelas, eh, tiba-tiba model-model seperti itu sudah siap. Tidak sulit, lucu, terlihat bagus, enak. Ternyata saya tidak tahu kalau ibu mereka sendiri yang memasaknya dari rumah. Mengapa Anda tidak berpikir untuk melakukan sesuatu seperti ini sebelumnya, ya?
4. Momen paling bahagia, cewek sibuk masak, cowok sibuk main bola. Inilah Cara Anda Bisa Mengenakan Pakaian Longgar Lagi!

Bukankah ini mengasyikkan? / Kredit: Palpos
Meski suka dan duka, momen memasak ini benar-benar menjadi momen paling menyenangkan di masa SD dan SMP. Selain bebas dari pelajaran di kelas, semua anak di sekolah bisa saling berinteraksi. Terutama jika Anda suka kelas sebelah, ini bisa menjadi tempat untuk caper. Khusus untuk cowok, kegiatan ini juga sangat menyenangkan, cewek-cewek sibuk memamerkan giginya untuk memasak, cowok-cowok malah asyik main bola sampai kusut dan sangat kotor. Mau bagaimana lagi, orang yang bebas memakai apapun yang mereka mau tentu saja melakukan apapun yang kalian mau~
Saya pikir saat-saat itu sangat hebat, bukan? Itu sebabnya saya ingin kembali ke masa itu. Terlepas dari kenyataan bahwa sekolah menengah atau perguruan tinggi sebenarnya adalah kegiatan yang serupa, sensasi dan ingatannya sangat berbeda dan tidak dilupakan sama sekali.