Katanya Polisi Tidur itu Polisi Paling Baik dan Jujur, Nyatanya Nggak Selalu Begitu Juga
Masyarakat Indonesia akhir-akhir ini terus mengkritik tajam kerja polisi. Setelah berbagai jejaring sosial menjadi viral, masyarakat mulai meragukan etika, efisiensi, dan bagaimana seharusnya polisi bekerja, terutama setelah munculnya kasus-kasus di lembaga-lembaga tersebut yang cukup mengejutkan publik. Hal ini menyebabkan masyarakat mengingat kalimat yang menggambarkan petugas polisi saat itu.
Ungkapan paling terkenal: “Polisi sejati hanyalah gundukan kecepatan.” Ini, tentu saja, adalah sarkasme yang menggelikan, kritik paling umum yang digunakan publik untuk menilai kinerja aparatur negara. Namun nyatanya, speed bump juga tidak sepenuhnya benar. Terkadang kita pengguna jalan merasa tidak nyaman dengan gundukan kecepatan di jalanan. Tanpa disadari, kita mungkin pernah merasa terganggu dengan speed bump, tapi tidak ingin mengungkapkannya. Ada banyak alasan mengapa speed bump di negara kita sangat mengganggu. Ini beberapa di antaranya~
1. Speed bump sebenarnya memiliki fungsi yang sangat baik untuk mengurangi kecelakaan. Namun terkadang tendangan tendangannya terlalu tinggi. Sungguh menyebalkan, bukan?
Ilustrasi speed bump / Kredit: Seva
Pertama, masalah ketimpangan. Terkadang kami menemukan ketukan yang sangat tinggi. Tentu saja gundukan seperti itu sangat mengganggu, mengingat sepeda motor atau mobil kita harus berusaha lebih keras untuk mengatasinya.
Tanggul yang terlalu tinggi seperti menaiki lereng yang bukan lereng. Singkatnya, tampaknya sangat canggung dan menjengkelkan. Belum lagi efek lompatan pada cara kita duduk. Kadang-kadang kita terlempar dari kursi sepeda motor saat melewati gundukan yang terlalu tinggi. Bayangkan jika Anda mengendarai motor Supra tua, seluruh tubuh Anda merasakan getarannya.
2. Hal yang paling tidak menyenangkan saat mengendarai mobil adalah berkendara di jalan yang banyak terdapat gundukan kecepatan. Ya mungkin Setiap 5 meter Anda harus melambat. Biasanya sering terjadi di desa~

Aparat kepolisian tidur di pemukiman penduduk / Foto: Transkepri
Speed bump sebenarnya memiliki fitur yang sangat baik bagi pengendara di jalan raya. Apalagi jika jalanannya sempit dan sangat dekat dengan pemukiman dimana banyak orang tua atau anak-anak yang bermain. Benjolan kecepatan membantu pengendara memperlambat saat mengemudi. Dengan begitu, kecelakaan lalu lintas bisa diminimalisir.
Namun terkadang ada beberapa kemungkinan penggunaan speed bump yang berlebihan. Anda pasti telah melewati jalan yang penuh dengan gundukan kecepatan. Setiap 5 meter ada speed bump. Sangat mengganggu mengingat fungsinya yang tidak efisien. Diduga, jalan harus memiliki gundukan kecepatan di tempat-tempat yang paling rentan dan cocok agar lebih efisien. Membuat sejumlah besar gundukan kecepatan di jalan yang sama sebenarnya membuat frustrasi pengguna jalan. haduh~
3. Terkadang speed bump dibuat asal-asalan tanpa memperhatikan standar. Sebenarnya ada speed bump berbentuk kotak di sini juga. Benar-benar menjengkelkan!

Penciptaan tampak ceroboh / Kredit: Rappler
Tidak dapat disangkal bahwa speed bump di Indonesia tidak baik. Terkadang ada speed bump yang dibuat sembarangan. Misalnya, speed bump tidak melengkung sempurna dan bahkan berbentuk kotak. Jika hal ini terjadi, maka kemungkinan besar sepeda motor mengalami kerusakan karena tertabrak speed bump.
Terkadang ada gundukan kecepatan yang terbuat dari bahan yang tidak sesuai. Jika jalan benar-benar membutuhkan gundukan kecepatan, setidaknya kita harus menganggapnya serius. Berikan warna aspal yang berbeda dari jalan dan kasarkan pada ketinggian yang tepat. Jika semuanya beres, pengguna jalan tidak akan mengeluh!
4. Speed bump sebenarnya ada banyak jenisnya tergantung fungsinya. Namun di Indonesia, kita jarang melihat speed bump jenis lain selain polisi tidur

Salah satu jenis speed bump / Foto: Suzuki
Ada banyak sekali jenis speed bump dengan fungsinya masing-masing yang tentunya berbeda-beda. Misalnya, ada gundukan kecepatan yang disebut polisi tidur. Benjolan kecepatan ini biasanya disediakan untuk jalan-jalan terdekat yang terbatas, tempat parkir dengan kecepatan 10 kilometer per jam. Warna speed bump ini biasanya kombinasi hitam dan kuning. Di Indonesia kita hanya punya speed bump ini, itupun kadang tidak ada warna sama sekali.
Kecuali polisi tidur ada juga jenis speed bump yang disebut polisi tidur. Fungsi speed bump ini adalah untuk mengatur kecepatan kendaraan di jalan aktif yang dilintasi pejalan kaki. zebra. Speed bump ini berbentuk seperti tonjolan dan permukaannya lebih lebar dari speed bump biasa. Tapi kita jarang melihat speed bump seperti itu, kan? Ada juga speed bump khusus jalan tol, yaitu tabel kecepatan.
5. Masih banyak lagi speed bump yang dibuat tanpa memperhatikan aturan dan standar keselamatan dari Dinas Perhubungan.

Pembuatan speed bump / Kredit: detik
Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa ada aturan dalam membuat speed bump. Terkadang orang membuat speed bump sendiri tanpa mengikuti aturan. Itulah mengapa banyak speed bump, speed bump yang terlihat aneh dan penempatannya tidak efektif. Lalu bagaimana cara membuat polisi tidur?
Material yang digunakan untuk pembatas jalan itu sendiri harus terbuat dari material yang terjamin keamanannya. Misalnya menggunakan bahan aspal, semen atau karet. Prasyarat lain untuk desainnya adalah adanya garis miring kombinasi cat hitam putih atau hitam dan kuning, sehingga terlihat jelas oleh pengemudi. Selain itu, masyarakat diwajibkan untuk melaporkan dan meminta izin kepada Departemen Perhubungan untuk membuat speed bump untuk tujuan keselamatan dan standar. Ketinggian dalam pembuatan speed bump juga ditentukan, yaitu 12 cm.
Rilis ini harus menjadi catatan bagi masyarakat umum. Terutama orang-orang yang ingin polisi tidur di daerah mereka. Jangan biarkan niat baik menyakiti orang lain. Sudah cukup lama kami tidak menerima kasus absurd dari kepolisian lain. Pokoknya, polisi yang satu ini harus benar-benar menjaga citra mereka, ya!