Akhir Pekan di JogjaROCKarta Festival 2022 dengan Panggung Rock Banyak Aksi
“Cerita Berlanjut”
Di Tebing Breksi, Yogyakarta, tak kurang dari 3.500 orang berkumpul untuk menghabiskan akhir pekan di hari pertama festival JogjaROCKarta, 24 September 2022. Mereka menyaksikan kebangkitan kembali sejarah menonton konser musik setelah pandemi Covid-19 mereda. Tampil di ruang terbuka, bisa bergerak bebas, berekspresi dengan musik. Festival JogjaROCKarta 2022 dengan motto “Kisah Berlanjut” akan berlangsung selama dua hari hingga 25 September 2022.
Keinginan publik untuk absen dari festival ini pada tahun 2021 terobati dengan sederet 57 band yang mengisi tiga panggung. Selain panggung utama, tahun ini JogjaROCKarta menawarkan dua panggung tambahan yaitu Lightning Stage dan Arena Rock. Keduanya didedikasikan untuk penampilan band rock dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Selama dua hari pertunjukan, panggung utama dibuka oleh penampilan pemenang Rockfivetival Goes to JogjaROCKarta Festival 2022, Easy Peacy oleh Ponorogo dan Hiatus Mantra oleh Magelang.
Ciri khas gaya penonton pada konser rock adalah tanda bahwa Anda siap menikmati musik dari band favorit Anda.
Semua pakaian hitam | Dokumentasi Hippie
Akhir pekan di festival musik rock adalah tontonan tersendiri. Penonton kompak mengenakan jas hitam tanpa persetujuan tertulis. Beragam model busana hitam yang mereka ciptakan seolah menghilangkan kesan monoton yang kerap dikaitkan dengan warna gelap. Ada juga yang menambahkan sepatu dock-mart, jaket kulit, stoking bersih, dan jangan lupa untuk menyelipkan pembunuh di saku belakang Anda.
Beberapa penonton lainnya mengenakan T-shirt bertuliskan nama band rock lokal masing-masing seperti Superman is Dead, Deadsquad dan Seringai. Dua band pertama tampil menghentak di Brexie Rock di hari pertama festival JogjaROCKarta tahun ini.
Rambut halus dan sisir ala THE HYDRANT.

kinerja HYDRANT | Dokumentasi Hippie
Musisi band rock bisa menjadi salah satu pengisi acara yang tidak perlu khawatir dengan pakaiannya setiap kali tampil. Bagaimana bisa sebagian besar grup pertunjukan tidak pergi jauh dengan baju hitam, bra, dan beberapa tidak memakai atasan sama sekali dari awal hingga akhir pertunjukan. Namun, adegan itu tidak terjadi saat THE HYDRANT tampil di panggung utama. Keempat anggota band Bali itu sebenarnya mengenakan kostum klasik Elvis Presley tahun 60-an dengan rambut ikal.
Suasana semakin meriah saat vokalis Marchello melompati tribun penonton dan menari girang bersama penonton di hari pertama. Lagu Boogie Cadillac gema di udara. Campuran rock dan ritme biru merasa gendut melakukan setiap penonton yang Marshall lewati dengan bahunya. Di akhir penampilan, sang vokalis masih sempat merapikan rambut halusnya dan melemparkan sisir ke arah penonton sebelum meninggalkan panggung.
Kerinduan publik terhadap Superman mati hingga “pertemuan” dadakan Trump di atas panggung

Penampilan SID dengan Nora Alexandra | Dokumentasi Hippie
Superman is Dead (SID) merupakan salah satu band yang paling ditunggu-tunggu oleh publik untuk tampil. Mereka terutama Outsider (sebutan fans SID) berbondong-bondong mengisi tribun depan selama lagu berlangsung. Sekitar tiga melayang di udara. Bahkan, salah satu penonton mengibarkan bendera SID sambil menikmati lagu tersebut. Suci hidupku.Angkat tangan, geleng-geleng kepala mengikuti irama, kemeriahan penonton Jogja akhirnya terasa SID setelah lama tidak manggung di Jogja.
Lagu mengikuti lagu, dan tidak hanya penonton di barisan depan yang antusias. Mereka yang berdiri di tengah dan duduk di tangga di belakang tribun bergabung dalam fokus simultan mata mereka di atas panggung, membacakan setiap teks seolah-olah grup yang satu ini selalu mendapat tempat di hati setiap pecinta musik rock. Apalagi saat Nora Alexandra, istri pemain drum JRinx dapat menampilkan lagunya Matahari terbenam di tanah anarki tepat saat matahari akan terbenam. Kedekatan antara SID dan publik semakin memburuk karena 40 menit sepertinya tidak cukup untuk menghilangkan kegugupan. Akhirnya SID menutup acara dengan sebuah lagu Jika kita bersama sebaik Keintiman

Tampilan luar pipa | Dokumentasi Hippie
Hari sudah mulai gelap, tepat pukul 19:55 di hari pertama, band Sangkakala tampil menggoyang rock Brexy. Band yang dibanggakan dengan julukan Regency Band ini tidak hanya bermusik, namun juga membawa candaan tersendiri pada penampilan candid vokalis Hendra “Blangcon” Priyadhani. Dalam obrolannya di sela-sela merusak Dalam lagu tersebut, Hendra mengeluhkan kebiasaan orang Indonesia yang selalu bisa mengikuti segala hal yang terjadi dalam hidup. Bahkan, dia mengusulkan kepada pemerintah untuk membuat terobosan berupa PLTU Sambat. Di akhir pertunjukan, band ini bahkan belum memutuskan lagu apa yang akan dinyanyikan. Dalam diskusi yang super singkat, mereka akhirnya bergema. Pipa yang langsung disambut oleh masyarakat.
Musisi menginjak-injak panggung keren, penontonnya juga keren moshing di tribun

Penonton sibuk di tribun | Dokumentasi Hippie
Deru keras musik Night Wolf, SID, BURGERKILL dan Deadsquad mengubah suasana konser. Saat musik dimulai, penonton langsung berhamburan ke tengah tribun, siku sana, siku sini, lompat, lari melingkar. Lalu lintas moshing ini dilakukan dengan musik yang cepat dan keras.
Moshing Sudah menjadi tradisi bagi penggemar konser rock untuk menikmati musik agresif ini. Bahkan, vokalis Deadsquad tersebut secara khusus meminta penonton untuk membuat lingkaran. moshing terlebih lagi saat berkelompok logam mematikan dia akan menyanyikan lagu ketiga.
“Aku mau melihat tembok kematian terbesar dalam hidupku. Ayo, pasukan orang mati!” seru Viki.
Penonton terbelah menjadi dua bagian dan membentuk lingkaran. Musik dimulai dan mereka berlari, melemparkan tinju mereka secara acak dan menabrak satu sama lain. Di panggung musik rock moshing Ini basi dan bagian dari ekspresi diri penonton.
Hari pertama festival JogjaROCKarta 2022 berhasil dilalui dengan euforia yang luar biasa. Pertunjukan panggung yang energik dan unik dari setiap musisi yang sukses membuat kesan tersendiri bagi setiap penonton.