4 Alasan Kenapa Kita Nggak Perlu Nyinyirin Anak Kota yang Suka Heran Lihat Alam Terbuka~


Pernahkah Anda mendengar istilah “desa”? Sering kan? Ya, istilah itu biasa digunakan untuk mengolok-olok seseorang, entah itu bercanda atau serius, terutama bagi orang desa yang dianggap hambar ketika melihat sesuatu yang baru. Tapi jarang mendengar istilah “perkotaan”? Bahkan hampir tidak pernah, karena mungkin yang dianggap layak ditertawakan adalah ya, istilah hambar tadi.

Namun ternyata banyak juga warga kota saat ini yang ditertawakan oleh warga desa sebagai balasannya. Kasusnya sama, keduanya dianggap hambar ketika melihat hal yang mungkin baru pertama kali dilihatnya. Jadi tidak perlu ada pembahasan lebih lanjut, itulah alasan mengapa kita tidak boleh mengolok-olok anak kota. tumpukan atau suka kaget setiap kali melihat jalanan.

1. Penerimaan berbeda untuk setiap orang, mungkin mereka punya Astaga sungguh, bagi kami itu biasa saja

Konten Terbuka / Kredit: TikTok Jackuelinesheerine melalui Tiktok.com

Anda harus tahu bahwa penerimaan setiap orang dengan latar belakang yang berbeda sangat berbeda. Mungkin menurut kita biasa saja, wajar dan tidak boleh dibesar-besarkan, tapi menurut orang lain, itu hal baru yang sangat menarik. Sangat bertentangan dengan kami, tetapi apa yang dapat Anda lakukan, Anda tahu, itu sangat menarik bagi mereka. Tidak ada yang salah, kan? Ibaratnya lagi jatuh cinta, kamu pikir orang yang kamu suka itu oke banget, tapi buat orang lain biasa aja, malah nggak menarik. Tidak apa-apa~

2. Mungkin kita anak kampung kalau di bawa ke kota besar yang banyak gedung bertingkat pasti kaget dan takjub

Kalau kita lihat gedung tinggi, jawabannya sama / Foto: TikTok Cnlulaby via www.tiktok.com

Sama halnya dengan kita yang mengatakan hambar, rasanya seperti tidak pernah melihat pohon. Tetapi bagaimana jika ini benar? Saat bangun tidur orang hanya melihat gedung pencakar langit, knalpot mobil, kemacetan panjang, jadi wajar saja jika melihat pemandangan seperti itu langsung kaget. Kami juga seperti anak desa, mungkin jika dibawa bersama ke kota besar tumpukan, terkejut, terkejut, tidak seperti mereka. Oleh karena itu, tidak ada gunanya berdebat seperti itu, kami sama-sama shock. 🙁

Baca juga:   7 Hal yang Kamu Nggak Tahu, tapi Sebenarnya Adalah Modus Cewek ke Kamu

3. Ya, bagus kalau orang punya sendiri. Jangan menganggapnya penting!

Tak ada salahnya warga senang melihat ini / Foto: Indonesiatraveler via indonesiatraveler.id

Setiap orang memiliki sumber kebahagiaannya masing-masing. Ada orang desa yang bahagia hanya karena tinggal di pedesaan tanpa pergi kemana-mana, tapi ada juga yang bahagia karena bisa melihat kota besar. Layaknya penduduk kota, ada yang nyaman tinggal di kota, dan ada pula yang lebih bahagia jika bisa merasakan kehijauan desa dan pelosok. Tidak etis jika kita khawatir tentang bagaimana orang bisa merasa bahagia. Yah, jangan ikut campur~

4. Lha manusia Terkadang penduduk desa tidak mau pergi ke kota saat mencari uang, bukan? Masalahnya, tidak perlu membahas hal seperti itu~

Ilustrasi mengembara / Kredit: Medium via medium.com

Jika Anda memikirkannya, semua orang saling bergantung. Wajar jika warga kota perlu melihat sesuatu yang segar, dan banyak juga warga desa yang datang ke kota untuk mencari uang dan sepotong nasi. Anda cukup memahami satu sama lain, Anda tidak perlu menggunakan kata-kata buruk untuk diolok-olok, Anda tidak perlu menggoda penduduk kota jika mereka terlihat hambar hanya karena melihat alam. Padahal, tidak ada yang perlu diperdebatkan tentang masalah ini, karena itu seharusnya menjadi fenomena yang wajar.

Mulai sekarang, tidak perlu asin jika Anda melihat orang-orang kota tumpukan setiap kali melihat jalan, warga kota tidak perlu lagi menggunakan istilah kampungan untuk diolok-olok. Anda berdua mengerti bahwa kita semua juga suka terkejut saat melihat hal-hal baru yang mungkin terlihat sangat keren. Dan ingat juga, yah, bagi orang lain, itu mungkin biasa saja bagi kita, dan sebaliknya, dan tidak ada yang salah dengan itu. Pada akhirnya, ini hanya masalah persepsi. 🙂

Baca juga:   Film Indonesia yang Ceritanya Dianggap Mirip dengan Film Luar Negeri




https://projectchapman3d.com