Nostalgia Momen Upacara 17 Agustus di Alun-alun Zaman Sekolah, Pernah Ikutan?

Bagi anak sekolah, upacara pengibaran bendera setiap Senin pagi terkadang bisa jadi menyebalkan. Ketika Anda berdiri selama 30 hingga 60 menit di bawah terik matahari pagi, Anda menjadi panas. Seringkali, jika tubuh tidak sehat dan belum sarapan, pusing, mual, bahkan pingsan dapat terjadi. Namun, ini berbeda dengan upacara 17 Agustus di alun-alun kota.

Entah kenapa, upacara pada 17 Agustus lebih menyenangkan bagi anak-anak sekolah dibandingkan upacara bendera setiap hari Senin pada umumnya. Mungkin karena acara ini setahun sekali, atau karena biasanya ada acara hiburan setelah upacara. Seringkali, banyak yang mengingat masa sekolah dulu ketika mereka mengikuti upacara pada 17 Agustus di alun-alun kota.

Bangga bisa mengikuti upacara di alun-alun kota, atau minimal di wilayah kabupaten~

Bagi anak sekolah, kesempatan mengikuti upacara di alun-alun kota bisa menjadi acara yang spesial. Mereka bangga secara alami, meskipun mereka dipilih untuk mewakili sekolah secara kebetulan dan bukan karena prestasi atau hal-hal khusus lainnya.

Meski upacara di alun-alun lebih lama dan otomatis lebih panas, pemandangan deretan sekolah dan lembaga yang berbeda terasa berbeda dari upacara di sekolah. Tak heran jika momen upacara 17 Agustus di alun-alun bisa menjadi pengalaman unik. Apalagi biasanya setelah upacara di alun-alun ada banyak hiburan atau pertunjukan seni, Anda bisa memainkan semuanya, Namun sekolah juga tutup~

Saat upacara paling hening, tidak berani bicara, karena banyak polisi dan tentara.

upacara bendera | Foto oleh Abdul Harits Ritonga dari Commons Wikimedia.

Jika upacara di sekolah seperti hari Senin pada umumnya, maka pasti akan banyak mengobrol bahkan menggoda teman-teman selama upacara agar mereka tidak bosan. Namun, lain halnya jika Anda mengikuti upacara di alun-alun kota. Upacara terasa lebih sakral karena semua peserta diam dan mengikuti seluruh rangkaian upacara.

Bagi anak sekolah, yang membuat mereka tenang dan pendiam biasanya karena takut pada polisi dan tentara. Entah kenapa, aku merasa seperti sedang diawasi, jadi aku takut untuk bergerak, apalagi berbicara dan mengerjai teman-temanku. Situasi seperti ini seringkali menimbulkan stres.

Saya senang pasquibraca keluar di lapangan, dia pertama kali mengatakan bahwa jika pasquibraca melakukan kesalahan, dia akan ditembak ~

Pasquebraka | Foto oleh PPI-Tangsel dari Commons Wikimedia.

Selain saat merasa sedang diawasi oleh polisi dan tentara, ada satu hal lagi yang membuat tegang, yaitu saat pasukan memasuki lapangan sambil mengibarkan bendera pusaka atau pasquibracu. Karakternya tegang dan gugup, terutama ketika beredar desas-desus bahwa jika pasquibraka melakukan kesalahan, para prajurit yang berjaga akan langsung menembaknya.

Wah gosipnya jelek banget, bisa bikin anak sekolah lugu menahan nafas gara-gara tegang. Setelah bendera berhasil dikibarkan dan pasukan meninggalkan medan perang, mereka bergabung, itu melegakan bahwa tidak ada yang tertembak~

Gembira, seiring sirene detik-detik proklamasi dibunyikan, diiringi suara gemuruh grup drumrasanya seperti memasuki aula waktu di era perang

Mengibarkan bendera | Foto oleh Jeromy Michael dari Commons Wikimedia.

Salah satu hal yang membuat upacara 17 Agustus berbeda dengan upacara sekolah biasa adalah proklamasi. Momen ini merupakan momen bersejarah bagi Indonesia yang merupakan tanda bahwa Indonesia resmi merdeka. Saat mengunjungi upacara 17 Agustus di alun-alun, detik-detik proklamasi sempat menimbulkan suasana tegang.

Suara sirene yang keras ditambah suara gemuruh grup drum membuat Anda lebih gugup. Terkadang Anda berpikir, apakah sebelum proklamasi ada suasana seperti itu? Tak heran, saat-saat proklamasi menjadi peristiwa spektakuler pada upacara 17 Agustus di masa sekolah.

Saat ini, bagi sebagian SoHips, hal di atas mungkin hanya sekedar cerita pengalaman. Jika ada yang masih rutin menghadiri upacara 17 Agustus, tapi mungkin pengalaman dan perasaan yang mereka dapatkan berbeda, tidak sepolos di masa sekolah dulu. Bagaimana dengan Anda, pengalaman apa yang Anda dapatkan saat mengikuti upacara 17 Agustus saat masih sekolah, SoHip?