Nostalgia Main Bola Plastik Zaman Kecil. Belinya Patungan, Main 5 Menit Bolanya Nyangkut di Genteng


Kebahagiaan di masa kecil seringkali dibangun dari hal-hal sepele dan hal-hal yang mudah dilakukan. Salah satu hal yang dulu dianggap paling menyenangkan adalah permainan bola. Apalagi untuk anak laki-laki, meskipun anak perempuan sering ikut serta dalam permainan tersebut. Saat itu, belum ada yang namanya bola pompa, hanya bola plastik. Selain terjangkau, bermain bola plastik tidak membuat kaki sakit karena dulu kita sering bermain bola tanpa sepatu.

Tapi lucunya, semurah apapun bola plastik waktu itu, kami tetap membelinya bersama teman-teman. Alasannya adalah adil dan tidak ada yang memiliki lebih banyak hak milik, yaitu setiap orang sama. Dibeli bareng, kadang dipakai cuma 5 menit, nempel di genteng dan tidak naik. Apakah Anda ingat saat-saat ini?

Dulu kalau mau beli bola pompa harus ke toko khusus olahraga, tapi bola plastik juga tersedia di toko tersebut.

Bola plastik tua. Foto: Bukalapak.

Dari segi kesulitan menemukan bola pompa dan juga bola plastik, ini bagus banget. Dulu kita bisa dengan mudah membeli bola plastik dari kios terdekat, namun jika ingin mencari bola pompa, Anda harus pergi ke toko olahraga. Harganya juga sangat fluktuatif: saat itu harga bola plastik hanya 1.500 hingga 2.500 rupiah, sedangkan bola pompa harganya bisa puluhan hingga ratusan ribu. Untuk siswa yang lebih muda, ini benar-benar memusingkan jika Anda perlu mengumpulkan begitu banyak uang. Sebelumnya, ketika saya membawa lebih dari 2000 rupee, saya sangat gugup.

Meskipun murah, Anda tetap harus membelinya bersama. Sayangnya, belum 5 menit, ada kasus di mana bola tersangkut di ubin atau mengenai jendela rumah tetangga~

Terjebak di ubin / Kredit: Twitter

Saya tidak mengerti betapa sulitnya bagi kami saat itu, tetapi betapapun murahnya harga bola plastik, kami tetap membelinya bersama teman-teman lain. Apakah Anda benar-benar merasa seperti teman yang buruk saat itu? Nah, parahnya lagi, pas lagi rajin ngumpulin uang buat beli bola bareng, setelah lima menit main, ternyata bola udah nempel di tile. Jika demikian, biasanya karena Anda ditendang dengan keras. Jelas bahwa dia terinspirasi oleh Kapten Tsubasa.

Baca juga:   10 Deretan Cerita Paling Seram di Zaman 90-an dan 2000-an. Kamu Pernah Denger yang Mana?

Sayangnya, mereka tidak mengambilnya, dan jika Anda mengambilnya, Anda takut pada pemilik rumah. Benar-benar bingung!

Saya sangat merindukan kasing ini / Foto: Shopee

Begitu kita terjebak di petak, kita pasti hanya memiliki dua opsi yang menimbulkan dilema. Jika mereka tidak mengambilnya, maka malu dan malas untuk melakukan usaha patungan lagi, dan jika mereka mengambilnya, maka mereka takut pada pemilik rumah. Masalahnya, penerimaannya juga membutuhkan usaha tambahan. Terkadang kita harus menggunakan bilah bambu, bahkan lebih ekstrim ketika kita harus memanjat pagar dan kemudian mendekati ubin. Bisa dibayangkan, kalau misalnya rusak, bagaimana coba?

Faktanya adalah jika yang berpartisipasi paling banyak menangis, maka pertandingan akan berakhir.

Ilustrasi anak laki-laki bermain bola. Foto: puricirendeu indah.

Selain azan Maghrib dan langit yang berangsur-angsur menggelap, salah satu tanda pertandingan sepak bola akan segera berakhir adalah tangisan anak yang paling banyak membuat bola. Biasanya usaha patungan paling sering dijalankan oleh anak-anak kaya yang ketika berkelahi dengan anak desa lain hanya mau melakukannya satu atau dua kali. Sangat anti jika harus bermain dengan mereka setiap hari. Tidak ada kelas~

Sekarang saya bisa membeli bola untuk diri saya sendiri, tetapi uang tidak bisa membeli kenangan dan kebahagiaan.

Serunya bermain bola plastik / Foto: Kaskus

Sejarah masa lalu sangat berbeda dengan hari ini. Mungkin dulu harga bola plastik terasa sangat mahal bagi kita, namun kini tentu bukan perkara sulit. Meski begitu, uang tidak pernah bisa membeli kenangan. Sekaya apapun kita sekarang, nyatanya kita tidak akan bisa mengulang kenangan masa kecil. Maka beruntunglah kamu memiliki berbagai kenangan yang tak terlupakan dari dulu sampai sekarang.

Baca juga:   Nostalgia Kejayaan HP QWERTY, Sobat Miskin yang Nggak Bisa Beli Blackberry Pasti Pernah Pakai Ini




https://projectchapman3d.com