4 Alasan Menonton Film Dubbing itu Nggak Enak. Mendingan Bahasa Inggris, Meski Kadang Nggak Ngeh~


Menonton film telah menjadi hobi sosial. Apalagi sedang pandemi, stay at home and make people mengalir-melanjutkan. Dari yang dulunya suka nonton film, kini seleranya berubah ke serial. Satu musim selesai, pergi ke musim Selanjutnya. Satu baris selesai, lanjutkan dengan heading lain.

Menonton film mengalir-en enak, gak kayak nonton film di tv yg pake dialog dobel. Meskipun menjadi lebih jelas, rasanya ada sesuatu yang berubah. Kurang stabil. Apakah kamu juga merasa seperti itu? Jika iya, maka 4 hal ini bisa jadi penyebabnya.

Menonton film dobel terasa kurang stabil karena seringkali mulut sama dengan suara sulih suaraini tidak cocok

Apakah lebih baik menggunakan subtitle atau tidak? / Kredit: IMDb

Sangat baik sulih suara, dialog yang diucapkan masih tidak sesuai dengan mulut karakter film. Terkadang karakter berakhir lebih dulu. sulih suara masih berbicara. Terkadang pengisi suara habis, mulut karakter tertutup. Secara visual cukup mengganggu. Sepertinya ada acara Spontan Wow video Fluxcup masa lalu atau lucu.

Suara yang dihasilkan juga terkadang tidak sesuai dengan karakter dalam film. Kepribadiannya gagah, tapi suaranya lembut, bukankah aneh~

Suara Thor melekat di ingatan kita / Foto: Pinterest

Terkadang ada perbedaan dengan jenis suara sulih suara dengan tokoh-tokoh dalam film tersebut. Karakternya sudah gagah, tapi suaranya tidak mendukung. Seperti sayur tanpa garam. Rasanya seperti Anda dapat mendengar tetangga Anda berbicara di sebelah. Harus sulih suaradipilih sesuai dengan karakter untuk berbaur dengan film. Yah, sering tidak. Hm.

Keanehan itu tak lepas dari kebiasaan kita menonton film-film Hollywood yang hampir selalu berbahasa Inggris.

Kebiasaan mendengar orang berwajah bule berbicara bahasa Inggris / Foto: bolumsonucanavari

Kesan aneh yang kita dapatkan mungkin karena kebiasaan kita menonton film Hollywood. Kita sudah biasa melihat bule berbicara bahasa inggris, ketika kita melihat bule berbicara bahasa indonesia, kedengarannya palsu. Meskipun saat membaca teks terjemahan, lebih nyaman bagi kita untuk mendengarkan suara aslinya daripada dobel.

Baca juga:   Sempat Picu Penolakan, Sutradara Ungkap Alasan Sederhana Pilih Halle Bailey di The Little Mermaid

Bahasa terjemahan yang digunakan sulih suaraitu terlalu standar. Terkadang terjemahannya juga kurang kontekstual.

Dubber juga tidak salah, ini penerjemah yang salah / Foto: Pinterest

Penerjemahan bahasa bukanlah pekerjaan mudah. Tidak hanya teks yang diterjemahkan, tetapi juga konteksnya. Terjemahan yang baik adalah terjemahan yang sesuai dengan konteksnya. Kejadian dobel kurang enak di dengar, mungkin bukan karena dubbernya, disini faktor terjemahannya mungkin tidak sampai konteks adegannya.

Dalam kasus lain, bahasa terjemahan yang diucapkan terlalu baku tidak sesuai dengan telinga kita yang terbiasa mendengar bagaimana orang berbicara bahasa sehari-hari. Itu semua salah.

Ini 4 hal yang bisa jadi jawaban kenapa nonton film dobel itu tidak sulit. Masalahnya cukup kompleks, karena terkait dengan perbedaan budaya, kebiasaan kecanduan, dan bisa juga masalah selera. bagaimanapun dobel lebih baik didengar di kartun daripada di film realistis.




https://projectchapman3d.com