5 Pelajaran Berharga yang Bisa Diambil dari Fenomena Citayem Fashion Week
Belakangan ini dunia media sosial ramai membahas fenomena Citayam Fashion Week. Fenomena ini unik karena digunakan sebagai sebutan untuk sekelompok remaja asal Citayem Bojong Gede, Cilebut dan sekitarnya yang nongkrong di tempat umum di kawasan Sudirman dan Dukuh Atas.
Aktivitas yang berhubungan dengan chatting, membuat konten, dan bepergian dengan gaya busana favorit Anda di kantor kelas atas juga terbilang unik. Bahkan, banyak yang melihat keberadaan mereka sebagai gangguan terhadap ketertiban dan terciptanya kawasan kumuh. Padahal, fenomena Citayam Fashion Week banyak mengajarkan kita, tanpa harus memandang sebelah mata. Mari kita lihat apa saja aspek positif dari fenomena ini!
1. Pemuda Citayam dapat menggunakan ruang publik yang nyata
Suasana kelompok remaja bernama Citayam Fashion Week | Foto dari Twitter @adam_gunawan
Sebelum fenomena Citayam Fashion Week, kawasan stasiun KRL Sudirman dan stasiun MRT Dukuh Atas menjadi tempat berlalunya para elite pekerja kantoran. Secara penampilan hanya pekerja dengan pakaian rapi dan formal.
Nah, saat remaja Citayam nongkrong, jalan-jalan dan bikin konten di sana, pemandangannya berubah. Di antara para pekerja kantoran yang melintas di antara sekelompok anak Citayam dengan kubu fashionnya. Alhasil, esensi ruang publik semakin terasa. Tidak ada spesialisasi, daerah itu hanya milik pekerja kantoran.
2. Jangan takut untuk menunjukkan kebebasan berekspresi dalam cara Anda berpakaian.

Gaya khas | Foto dari Instagram @mkmdzokro
Kalau dipikir-pikir kenapa fenomena ini disebut “fashion week”, sebenarnya karena gaya fashion mereka yang jadi sorotan. Meski hanya nongkrong di pinggir jalan, mereka tampak mempertimbangkan gaya dengan selera dan kemampuannya. Nah, itulah hebatnya para remaja di Citayam Fashion Week yang berani berekspresi dengan cara berpakaiannya.
Fenomena kelompok pemuda seperti ini juga terjadi di beberapa negara maju, nih. Misalnya saja fashion street di Shibuya, Jepang yang diramaikan oleh para remaja dengan pakaian mewahnya. Bahkan, tak sedikit yang akhirnya menjadi tren fashion, di sini.
3. Hal-hal yang mungkin sulit bagi banyak orang: menumbuhkan rasa percaya diri dalam lingkungan yang berpikir sebaliknya

Belajar dari Fenomena Citayam Fashion Week | Foto dari Twitter @adam_gunawan
Jika Anda melihat-lihat, Anda akan melihat bahwa remaja yang nongkrong di Citayam Fashion Week ini berpikir dia benar-benar luar biasa! Sebelumnya, di mana ada orang-orang dari pinggiran yang berani berkeliaran di kawasan elit sepanjang hari. Mereka tetap percaya diri membuat konten, berfoto, berjalan di antara hiruk pikuk pekerja kantoran dan gedung-gedung megah.
Mungkin mereka merasakan tatapan sinis dari orang yang lewat, karena dari segi gaya busana berbeda dengan orang yang biasanya lewat. Tapi mereka masih percaya pada diri mereka sendiri, itulah sebabnya mereka bisa menjadi sangat viral~
4. Gunakan waktu luang untuk menambah pengalaman

Belajar dari Fenomena Citayam Fashion Week | Foto dari Twitter @adam_gunawan
Bagi umat beriman, liburan adalah saat untuk merebahkan diri, lihatlah para remaja di Citayam Fashion Week yang siap bangun pagi untuk berwisata bersama para pekerja guna memperluas silaturahmi dan menambah pengalaman di kawasan Sudirman.
Sebagian besar remaja di Citayam Fashion Week adalah anak sekolah yang sedang berlibur. Sementara beberapa benar-benar putus sekolah, mereka juga nongkrong di sana untuk membuat konten dan berteman.
5. Raih kesempatan untuk menghasilkan uang di tengah ketenaran

Belajar dari Fenomena Citayam Fashion Week | Foto dari Twitter @adam_gunawan
Sejak Citayam Fashion Week menjadi pusat perhatian, beberapa anak pesta telah masuk ke media. Mereka menggunakan ini dengan baik untuk membuat konten dan menarik perhatian orang dengan merek mereka. Misalnya, Bonge, remaja asal Bojong Gede yang sering nongkrong di Citayam Fashion Week dan sering muncul di media, bahkan diajak artis Fitri Tropica untuk ikut membuat konten.
Namun, Anda tidak harus menjadi anggota Citayam Fashion Week untuk menyelesaikan lima pelajaran ini. Setidaknya kita bisa melihat sisi positif dari fenomena ini tanpa harus sinis atau negatif, SoHip. Kami berharap para remaja di Citayam Fashion Week juga bisa menjaga ketertiban di tempat-tempat umum.