Konyolnya Cinta-cintaan Ala Anak SD. Kita Pasti Pernah Mengalami Fase Paling Absurd ini :D
Kita masing-masing pasti pernah mengalami cinta monyet, fase jatuh cinta yang banyak dialami anak kecil hingga remaja. Uniknya, fase cinta monyet ini juga ada tingkatannya. Tingkat cinta monyet yang wajar, sering ditemui dan dipahami banyak orang, adalah cinta monyet untuk anak SMP dan SMA. Namun, ada juga cinta monyet yang tampaknya jauh di luar nalar, yang terjadi pada anak-anak sekolah dasar. Ya, tidak heran jika siswa yang lebih muda pun akrab dengan ketertarikan pada lawan jenis.
Tapi sekali lagi, namanya hanya monyet cinta, masih usia sekolah dasar. Bisa bayangkan hal-hal lucu apa yang terjadi di sana? Namun, tahukah Anda, di masa lalu, kita mungkin juga pernah melalui fase absurd perjalanan cinta kita sepanjang hidup ini. Aku ingin dilupakan, sayangku, tetapi jika aku mengingat ini untuk waktu yang lama, aku akan malu pada diriku sendiri. Jika Anda pernah berada di fase ini, Anda pasti sudah familiar dengan poin-poin di bawah ini.
Manjakan diri anda dengan membeli cilok saja sudah sangat memuaskan, apalagi kalau soal coklat.
Ilustrasi cinta anak / Foto: Instagram receh.id via www.instagram.com
kisah cinta di sekolah dasar ibu bukan sebagai jalan cinta yang sulit bagi anak sekolah dan siswa. Romantisme tingkat tinggi di Boro-Borough. bergeliang Jadi jika orang lain melihatnya, Anda akan merasa seperti pasangan paling romantis di dunia, ketika Anda disuguhi belanja cilok di halaman sekolah setelah beberapa jam perjalanan pulang, Anda akan merasa benar-benar menjadi orang yang paling bahagia di dunia. Dunia. Itu hanya suguhan cylok, belum lagi jika Anda memberi pasangan Anda cokelat atau hadiah ulang tahun yang Anda beli dengan uang hasil orang tua Anda dengan dalih membeli buku LKS. Apa yang bisa saya lakukan, ini juga disebut perjalanan cinta, kita semua tidak tahu, kan? Meski sebenarnya tidak ada yang melarang, jatuh cinta pada siswa yang lebih muda seringkali dianggap lucu, karena memang begitu adanya.
Pacaran maksimal seminggu, putus karena mau fokus main kartu atau layangan

Ilustrasi pacaran gaya tamparan / Foto: Instagram receh.id via www.instagram.com
Bukan seperti jatuh cinta jika tidak menemui rintangan menjijikan di tengah jalan. Benarkah istilah “kesal” akibat putus cinta dan ditinggal pasangan hanya akrab di telinga orang dewasa? Beberapa dari kita di sekolah dasar pasti pernah mengalami momen lucu itu juga. Bedanya, liburan cinta monyet di SD ini biasanya tidak memiliki banyak drama yang aneh-aneh. Bagaimanapun, ini tidak seperti berpisah dengan orang dewasa. Mau drama dari mana kalau durasi pacarannya paling lama seminggu. Jangan pernah berharap untuk istirahat karena alasan itu rumit sangat. Tidak ada yang namanya ingin fokus belajar dulu, kamu terlalu baik untukku, aku ingin memperbaiki diri dan semacamnya. Alasan terbaik untuk putus pada saat itu biasanya karena mereka ingin fokus bermain kartu, jika tidak, mereka terlalu sibuk bermain layang-layang hingga lupa bahwa mereka punya pacar. Tidak apa-apa, itu dimaksudkan untuk berlatih mengetahui kebrutalan medan perang, jatuh cinta lebih awal~
Bukannya kamu malu kalau mendekati temanmu, biasanya kamu sangat senang, sembari malu~

Cinta di SD / Foto: Instagram receh.id via www.instagram.com
Rakyat ibu Biasanya kalau digabung dengan teman-teman langsung jadi malu sendiri, salting dan lain sebagainya yang tak kalah menggelikan. Namun berbeda dengan anak SD, belum lagi rasa malu, bahkan ada yang senang dijemput dengan teman-temannya yang lain. Lucunya kadang semua berawal dari omong kosong seperti itu, dan kemudian kita benar-benar bisa saling jatuh cinta, meskipun pada akhirnya, mungkin kita semua tahu bahwa masa pacaran tidak lebih dari seminggu, hehe.
Walaupun masih dalam tahap yang bisa dimaklumi karena hanya penasaran dan iseng saja, sebenarnya tidak ada yang salah dan masih bisa ditarik-tarik. Lagi pula, kita juga tidak bisa melarang hal ini, meskipun anak-anak juga memiliki rasa cinta dan ketertarikan pada lawan jenis. Masalahnya adalah terkadang perasaan ini datang pada saat yang tidak seharusnya. Tidak apa-apa, itu alami ~