Rasanya Jadi Bucin Zaman Dulu, Titip Pesan Cinta Lewat Kursi di Angkot. Perjuangan Banget! :D
“Hanya demi cinta, orang akan melakukan apa saja, bahkan jika itu dianggap sangat tidak pantas.”
Tawaran ini sepertinya selalu mengaitkan jika dihubungkan dengan kisah cinta orang-orang dari zaman dahulu hingga saat ini. Mungkin sekarang Anda bisa dengan mudah sedikit dengan orang yang Anda sukai melalui aplikasi media sosial yang ada di setiap perangkat. Tentu saja, itu jauh lebih mudah, dan hanya butuh keberanian dan akal sehat untuk tidak mempertimbangkannya. cincin dia adalah kotak yang aneh, menyeramkan bagi orang lain.
Ini berbeda sobat bucin Pada zaman dahulu, jika Anda ingin menyampaikan pesan cinta, Anda harus bekerja keras terlebih dahulu. Ternyata selain berkirim pesan dan mengunjungi toilet umum, corat-coret di kursi angkutan umum juga populer di kalangan teman-teman. bucin. Pernahkah Anda mengalami pergumulan ini?
1. Cerita selalu dimulai dengan dua orang yang tidak saling mengenal sama sekali. Sebelumnya, sebagai aturan, anak sekolah
Angkot atau bus umum, saksikan kisah cinta sahabat lama. Foto: Solopos.
Tidak seperti PDCT melalui surat, metode mengirim pesan cinta satu sama lain melalui coretan di kursi angkutan umum ini biasanya dilakukan oleh dua orang asing, paling sering anak sekolah. Misalnya, Anda pergi ke sekolah dan tiba-tiba Anda berada di bus dengan siswa lain, dan Anda menyukai orang ini. Pasti kamu akan meletakkan tempat dudukmu dekat dengan kursi, lalu sketsa, kirim salam dan sejenisnya. Bagi anak-anak generasi 90-an, jika mengingat pengalaman ini, lucu bukan? ️
2. Tempat favorit adalah tiga baris terakhir atau di pojok

Mantan kursi legendaris / Foto: Busnesia
Tindakan ini biasanya paling sering dilakukan di kursi di tiga baris belakang. Alasannya jelas, karena anak sekolah selalu duduk, dan kondekturnya jarang tertangkap saat kita sibuk melukis. Jangan salah paham, dulu yang namanya ingin berkirim pesan cinta lewat coretan di kursi angkot, sangat meresahkan. Tangan harus cekatan, dan mata jeli, jika suatu saat konduktor mengunjungi kita. Kalau ketahuan kan bisa mati karena kutu, sayang kalau sudah menumpuk!
3. Jika Anda berhasil meninggalkan coretan dengan pena atau ketik-x, menunggu jawaban membuat Anda cemas. Terkadang butuh beberapa hari untuk mendapatkan tanggapan!

Potret angkutan umum lama / Foto: Solopos
Bagian yang paling seru, sekaligus ujian kesabaran, selain harus bermain kucing-kucingan dengan guide, adalah saat kita menunggu balasan pesan dari orang yang bersangkutan. Alangkah baiknya jika, misalnya, dalam beberapa hari, setidaknya masih dijawab, meskipun pada awalnya kita harus gelisah. Soalnya sering banget orang yang mau pesen tiba-tiba menghilang tanpa jejak dan tiba-tiba berubah jadi angkot.
Sedih banget kalo inget masa-masa itu. Seolah-olah kami telah menyiapkan segalanya untuk mengkodekan orang ini, tetapi ternyata dia lebih suka pergi dengan orang lain. Hancur sekali~
4. Nah, sayang sekali jika coretan kita dikotori dengan pesan cinta orang lain. Tidak ada tempat, teman-teman ️

Ilustrasi anak sekolah naik bus. Foto: MediaIndonesia.
Dari tampilannya, masalah di atas tidak terlalu banyak dibandingkan dengan masalah yang satu ini. Wajar jika kita merasakan gejolak cinta di masa muda kita, bukan hanya kita. Ada banyak orang yang merasakan hal yang sama. Itulah yang terkadang membuat kita kesal ketika tiba-tiba surat cinta kita yang tertulis rapi di sandaran kursi tiba-tiba ditimpa surat cinta orang lain. Alamaaaak, itu tidak begitu penting!
Tapi, jika Anda ingat era itu, itu sangat lucu. Sangat sulit untuk memperjuangkan cinta orang yang kita sukai. Apalagi jika orang tersebut adalah pasangan hidup kita hingga saat ini. Pasti ada banyak cerita lucu di baliknya. Ya, meskipun sebenarnya dilarang, lho~